Dua Kekuatan Besar Bersatu, Pasangan Tiada Tanding, Sulit Dikalahkan
50 KOTA, – Semenjak 2 dekade terakhir ini, antara Partai Golkar dan Partai Demokrat masih stabil sebagai partai pemuncak di Kabupaten Limapuluh Kota. Siapapun presiden-nya, kedua partai tersebut selalu jadi peringkat atas dengan kestabilan perolehan tetap 5 kursi.
Kondisi itu menandakan kedua partai tersebut masih kuat, masih dicintai dan dipercaya masyarakat Limapuluh Kota. Itu semua, juga tak terlepas dari gerakan, dukungan loyalitas dan simpatisan termasuk kader-kader partai yang tersebar di 428 jorong, 79 Nagari di 13 kecamatan.
Kesuksesan Golkar dan Demokrat tak bisa dipungkiri adanya dua tokoh besar di masing-masing partai itu. Seperti Safaruddin Datuak Bandaro Rajo (Golkar) dan Darman Sahladi (Demokrat), keduanya memiliki pengaruh besar dalam menjaga kepercayaan publik Limapuluh Kota terhadap keberadaan partai politik tersebut.
Dalam Pilkada 2024 ini, kedua tokoh politik itu dihembuskan akan bersatu. Apabila itu terjadi, banyak berpendapat, Safaruddin-Darman Sahladi adalah pasangan yang tak tertandingi, pasangan kuat, pasangan yang bersatunya dua kekuatan besar perpolitikan Limapuluh Kota.
Safaruddin dan Darman Sahladi, bukan orang kemarin sore, sang politisi matang. Dalam perpolitikan, keduanya saling ikut-mengikuti. Saat Pileg 2009-2014 Darman Sahladi Ketua DPRD, Safaruddin menduduki kursi Wakil Ketua. Pileg 2014-2019, Safaruddin Ketua DPRD, Darman Sahladi terpilih di DPRD Sumbar. Pileg 2019-2024 keduanya sukses terpilih sebagai perwakilan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh di tingkat Sumbar.
Safaruddin-Darman Sahladi, ibarat adik-kakak. Meski pernah sama-sama berkompetisi di Pilkada 2020, tetapi selama pemerintahan Bupati Safaruddin, Darman Sahladi tidak pernah menampakkan kekesalan ataupun berlawanan terhadap kompetitornya itu.
Seharusnya, selama 5 tahun pemerintahan Bupati Safaruddin merupakan momen bagi Darman Sahladi untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah pasca kalah di Pilkada 2020. Tetapi, hal itu tidak dilakukan Darman. Itupun bentuk kedewasaan politik Darman Sahladi.
Safaruddin dikelilingi orang-orang bukan sembarangan orang. Mereka ada tokoh-tokoh berpengaruh, figur-figur disegangi. Begitu pula dengan Darman Sahladi memiliki orang-orang teruji secara politik dan terpercaya ditengah-tengah masyarakat.
Secara dukungan partai politik, keduanya tidak sulit mencari partai koalisi. Dua partai saja cukup, Golkar-Demokrat dengan kekuatan 10 dukungan kursi DPRD. Apalagi Golkar adalah partai pemenang.
Bersatunya Safaruddin-Darman Sahladi, boleh dikata Pilkada selesai dan sudah tau siapa pemenangnya. Karena melihat dinamika politik Limapuluh Kota hari ini, tiada lawan sepadan, tiada lawan yang berat bagi Safaruddin-Darman. Mudah-mudahan. (*)