BUKITTINGGI, – Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi prihatin dengan kondisi kesenjangan sosial masyarakat di Kota Payakumbuh. Seperti masih tingginya angka kemiskinan ekstrim, angka anak stunting, pengangguran hingga tingkat kriminalitas beberapa tahun terakhir ini.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Sumbar saat pelatihan Pilar-Pilar Sosial Kota Payakumbuh angkatan XII di Grand Rocky Hotel Bukittinggi pada Sabtu (27/7) pagi.
Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Kota Payakumbuh yang difasilitasi oleh Dinas Sosial Sumatera Barat itu, dilaksanakan dari dari 26 hingga 28 Juli. Hadir Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Sumatera Barat Rumainal, Widyaiswara Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional Sumbar.
Kemudian, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Payakumbuh Tuti Herlina Kepala Tim Pelaksana Muhammad Sumparno dan narasumber lainnya.
“Angka stunting masih tinggi, kemiskinan ekstrim juga. Begitupun di tingkat Sumbar, Kota Payakumbuh ini penyumbang kesenjangan sosial tertinggi ke dua. Di propinsi, kondisi Payakumbuh jadi pembahasan bersama”ujar Supardi dihadapan puluhan peserta yang hadir.
Tingginya angka kesenjangan sosial tersebut, menurut Supardi tak terlepas dari ketidak pedulian dan perhatian warga sekitar terhadap kondisi warga sekitar.
“Kepedulian warga sekitar sudah pudar, ini yang harus kita hidupkan lagi. Peduli lah,”katanya.
Politisi Partai Gerindra itu mendorong tokoh-tokoh masyarakat, niniak mamak, organisasi untuk peduli dengan kondisi warga sekitar yang ada di RT, RW serta kelurahan.
Pelatihan Pilar-Pilar Sosial Kota Payakumbuh itu, dilaksanakan dari dari 26 hingga 28 Juli. Hadir juga Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Sumatera Barat Rumainal, Widyaiswara Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional Sumbar.
Kemudian, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Payakumbuh Tuti Herlina Kepala Tim Pelaksana Muhammad Sumparno dan narasumber lainnya. (*)