GUNUANG MALINTANG, – Ribuan warga memadati pinggir sungai Batang Maek yang membentang di Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru sejak awal hari raya Idul Fitri lalu.
Puncaknya, pada Senin (7/4) kemarin, warga semakin ramai mendatangi pinggir sungai terbesar di timur Limapuluh Kota tersebut. Kedatangan warga dari berbagai daerah itu tak lain untuk menyaksikan alek anak nagari Bakajang. Yaitu festival miniatur kapal pesiar.

Bupati Limapuluh Kota H. Safni bersama Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha juga hadir untuk menutup rangkaian kegiatan Alek Bakajang.
Bakajang merupakan tradisi budaya yang telah berlangsung turun temurun dan diselenggarakan setiap selesai lebaran.
Bakajang selalu disambut antusias oleh masyarakat dan menjadi magnet wisata tahunan yang kian diperhitungkan secara nasional.
Bupati Safni menegaskan bahwa Alek Bakajang bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi warisan budaya bernilai tinggi yang kini telah mendapat pengakuan di tingkat nasional.
“Tradisi Bakajang ini bukan hanya event lokal. Kita bersyukur, Bakajang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API Awards) tahun 2021 dan berhasil meraih Juara 1 untuk kategori Atraksi Budaya Terpopuler. Bahkan, telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa prestasi tersebut menjadi dorongan untuk terus menggali potensi pariwisata daerah. Bupati juga mengapresiasi kerja keras panitia dan masyarakat Gunuang Malintang atas suksesnya gelaran tahun ini.
“Tradisi Bakajang telah memberikan dampak ekonomi yang luas: UKM tumbuh, ekonomi kreatif menggeliat, dan menciptakan perputaran ekonomi masyarakat. Ini harus dilestarikan secara turun-temurun,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, lanjut Safni, berkomitmen mendorong promosi event budaya seperti Bakajang agar menarik kunjungan wisatawan, tidak hanya dari dalam daerah dan perantauan, tetapi juga dari luar provinsi. Ia juga mendorong agar Bakajang menjadi sentra wisata untuk Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX.
Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Doni Ikhlas, dalam sambutannya berharap agar Pemkab dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung keberlanjutan kegiatan Bakajang.
“Tradisi ini sudah menjadi kebanggaan masyarakat Gunuang Malintang dan bahkan nasional. Dukungan anggaran sangat penting untuk mempertahankan eksistensinya,” ucap Doni.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Pangkalan H. Candra juga menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan partisipasi masyarakat.
Walinagari Pangkalan, Wido Putra, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berkontribusi menyukseskan Alek Nagari tahun ini.
Bupati serta unsur daerah sangat mengapresiasi panitia yang sukses menggelar festival Alek Bakajang tahun ini. Masyarakat dan pemerintah berharap tradisi ini bisa terus lestari dan menjadi ikon budaya serta destinasi unggulan pariwisata Limapuluh Kota.
“Berkat usaha dan kerja keras panitia serta seluruh pihak sehingga Bakajang sukses digelar. Ini patut diapresiasi,”kata bupati.
Sementara Ketua Panitia Alek Bakajang sekaligus Ketua Pemuda Gunuang Malintang Deng Putra berterimaksih kepada semua unsur yang sudah berpartisipasi dalam menyukseskan Alek anak nagari tersebut.
Bakajang, katanya, diselenggarakan dari 3 hingga 7 April dengan menampilkan 5 miniatur kapal pesiar yang merupakan perwakilan dari masing-masing jorong di Gunuang Malintang.
“Alhamdulillah, bakajang berjalan sukses. Ini berkat dukungan semua pihak,” ucap Deng Putra. (*)