Menu

Dark Mode
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Headline

Jenderal Bintang Satu Polri Harapkan Payakumbuh Terus Dilestarikan

badge-check


					Jenderal Bintang Satu Polri Harapkan Payakumbuh Terus Dilestarikan Perbesar

PAYAKUMBUH,- Payakumbuh terkenal dengan tradisi pacu kudanya. Karena itu, sebagai putra asli daerah sangat mengharapkan pacu kuda bisa dilestarikan dan dilaksanakan disaat-saat momentum daerah.

Hal itu dikatakan Brigadir Jenderal Polisi Jafriedi saat kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Barat terutama saat pulang kampung ke Payakumbuh pada Minggu (13/4) siang.

Direktur Advokasi BNN RI tersebut menyempatkan diri untuk meninjau beberapa peternakan kuda pacu di Kota Payakumbuh dan berdiskusi langsung dengan Ketua Pordasi  setempat.

Menurut Jenderal kelahiran Payakumbuh itu, pacuan kuda di Ranahminang bukan hanya sekedar pacuan kuda biasa seperti di daerah lain.
“Pacuan kuda disini memiliki filosofi dan akar sejarah yang sangat kuat. Tradisi pacuan kuda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Minangkabau sejak zaman dulu,” ujarnya.

Karena itu merupakan bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat, pacuan kuda menjadi ajang silaturahmi antar masyarakat sehingga terwujud sikap saling gotong-royong ujarnya.

Selain menjadi sarana hiburan bagi masyarakat juga akan meningkat aktivitas ekonomi yang mendorang tumbuhnya perekonomian lokal. Sehingga perlu upaya pelestarian dan juga intervensi pemerintah daerah

“Perlu intervensi pemerintah daerah untuk memberikan perhatian dan mendukung terhadap olahraga kuda pacu di Sumatera Barat lebih khususnya Kabupaten Lima Puluh Kota. Yaitu dengan menyiapkan bibit kuda yang baik serta fasilitas yang memadai baik gelanggang olahraganya maupun kandang yang memadai. Selain itu perlu membuat event tahunan dengan hadiah yang menarik,”katanya lagi.

Pacuan kuda Minangkabau, menurutnya adalah contoh nyata bagaimana tradisi mampu beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati diri. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bupati Ingatkan Wali Nagari Harau, Jangan Lagi Izinkan Warga Jual Tanah ke Pihak Asing

16 April 2025 - 17:59 WIB

TMMN ke-124, Buka Jalan Baru Memperdekat Akses ke Masyarakat

16 April 2025 - 16:30 WIB

TMMD 2025 Bakal Persingkat Akses Jalan Warga Landai ke Harau

13 April 2025 - 19:33 WIB

Alek Bakajang Sukses, Bupati Apresiasi Panitia

8 April 2025 - 12:35 WIB

Dua Perantau Sukses Akabiluru Saling Bertemu

28 March 2025 - 12:45 WIB

Trending on Headline