50 KOTA, – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota sejak Jumat hingga Sabtu (22-23/11) lalu, menyebabkan duka mendalam bagi warga di utara Sumbar tersebut. Hujan yang tak henti mengguyur, menyebabkan terjadinya bencana alam berupa galodo dan banjir.
Ratusan rumah direndam banjir, belasan bangunan dihodoh galodo bahkan 2 warga dinyataka hilang. Belum lagi, ratusan hektar lahan pertanian warga ikut datar dengar air banjir. Padi yang akan panen dan benih yang sudah disemai, tidak bisa lagi dimanfatkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol pada Minggu (24/11) mengatakan, warga yang berada dikawasan rawan bencana diharapkan untuk tetap waspada. Meski intensitas hujan sudah turun dan air mulai surut tetapi ancaman bencana masih tetap terjadi.
“Ada 4 nagari yang terjadi bencana. Satu korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Ramadinol lagi.
Nagari yang terdampak bencana itu, yaitu banjir di Nagari Pangkalan di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Ratusan rumah dan ratusan hektar sawah serta ladang di 9 jorong setempat direndam air yang berasal dari luapan sungai Batang Maek. Bahkan, luapasa sungai yang bermuara ke danau buaan tersebut ikut merendam jalan nasional Sumbar-Riau.
Kemudian, banjir di Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. 2 jorong setempat terendam banjir akibat meluapnya sungai Batang Talarigi dan sungai Batang Manggilang.
Selanjutnya banjir bandang atau galodo terjadi di Nagari Kubang, Kecamatan Guguak tepatnya di Jorong Siamang Bunyi.
“Akibat banjir bandang ini, satu warga ditemukan meninggal dunia, satu lagi masih dalam pencarian, 8 unit rumah rusak berat, 6 ekor ternak kambing dibawa arus air, 1 unit mobil ambulan dan 1 unit sepeda motor hilang. Kini masih dalam evakuasi warga terdampak,” ujar Ramadinol lagi.
Bekas-bekas galodo tersebut masih terlihat jelas di areal sawah warga. Kayu-kayu pun masih bersilang-pintang berserakan mengikuti aliran banjir bandang.
Terakhir bencana banjir di Nagari Pauah Sangik, Kecamatan Akabiluru menyebabkan 1 jembatan rusak berat, hunian warga direndam banjir.
Sementara Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo langsung mencek dan menemui korban bencana alam di Nagari Kubang serta Pauah Sangik. Bupati ikut prihatin dan meminta warga agar tetap waspada terhadap bencana.
“Situasi hari ini air sudah surut, hujan mulai reda tetapi kita tetap selalu waspada terhadap bencana. Kita ikut prihatin atas musibah yang menimpa,” ujar Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo. (*)